Thursday 25 July 2013

Khotbah Kebaktian Tutup-buka Tahun 1981/1982 di Gereja Johor (Pdt. In Juwono)


Ibadah & pengakuan
Pada PPI “Kabar Mempelai” tahap II di gedung GO SKATE Surabaya, bulan Oktober 1981 y.I., telah di proklamirkan Pengajaran Mempelai di dalam terangnya pengajaran Tabernakel secara terbuka. Pada waktu itu banyak diantara kita, baik hamba Tuhan maupun umat Tuhan mengadakan ikrar dan pengakuan dihadapan Tuhan untuk secara konsekwen berperang dan menghayati pengajaran ini.
Di dalam memasuki tahun 1982, marilah kita membuktikan pengakuan kita ini, agar jangan kita kelak menyangkal Tuhan.
*Lukas 12 : 8 – 10.
Siapa yang menyangkal Tuhan akan di sangkal oleh-Nya dan penyangkalan sedemikian ini akan menjurus kepada perkataan yang melawan Anak Manusia sekalipun untuk berbuat demikian masih ada pengampunan. Tetapi jika hal ini di biarkan, ia akan sampai kepada penghojatan terhadap Roh Elkudus; dan jika demikian maka ini berarti tidak ada pengampunan lagi. Manusia sejak Adam sampai dengan kedatangan Tuhan yang ke dua kali, hidup di dalam 3 zaman, yakni:
-          Zaman Allah Bapa       : dari adam s/d Ibrahim;
-          Zaman Allah Anak      : dari Ibrahim s/d kedatangan Tuhan I;
-          Zaman Allah R.E.        : dari kedatangan Tuhan I s/d kedatangan Tuhan II.
Sesudah zaman RE, tidak ada lagi zaman bagi manusia untuk beroleh pengampunan dan perdamaian serta kesempatan untuk di tebus.
Pengakuan kita terhadap pengajaran mempelai yang artinya mengaku DIA sebagai Mempelai Laki-laki Surgawi merupakan positivitas dari pada ibadah kita, agar Tuhan juga mengaku kita sebagai mempelai perempuan-Nya, yakni suatu kehidupan yang di permuliakan.
Ada beberapa syarat yang mutlakn untuk sampai pada pengakuan semacam ini, yakni:
1.      Meninggalkan dan menjauhkan cara ibadah yang pura-pura atau munafik.
*Lukas 12 : 1 – 3.
Tuhan menghendaki supaya berjaga-jaga terhadap ragi Parisi yakni “kemunafikan”. Jangan sampai roh munafik sempat di selundupkan de dalam kehidupan kita oleh ragi, yakni pengajaran Parisi --- pengajaran yang tidak sehat dan tidak murni (Matius 16:12).
Matius 13:33
Wanita=gereja
3 sukatan tepung = pengajaran yang murni, pengajaran dari Allah Trinitas.
Ragi yang mengasamkan (=pengajaran yang tidak sehat) itulah yang membuat orang berpura-pura juga dalam ibadahnya.
Sebab tidak mengalami penyucian oleh pengajaran yang murni, maka ibadah seorang itu di tandai dengan kemunafikan. Hal ini tidak bisa di tutup (Lukas 12:2, 3), seperti halnya orang Parisi yang tidak mengalami perubahan/penyucian.
Tuhan tidak menghendaki kita menyangkali pengajaran yang telah di proklamirkan, apabila kenyataannya oleh pengajaran praktis ini kita mengalami penyucian. Jika pengajaran ini sudah membuktikan penyuciannya, maka sangat di sesalkan jika pengajaran ini di sangkal, karena condong pada pendapat-pendapat lain.
2.      Syarat yang kedua ialah : kita harus takut kepada Allah dan tidak takut kepada manusia sekalipun diancam, karena manusia hanya berkuasa membunuh tubuh, sedangkan Allah bisa membunuh tubuh dan melemparkannya ke dalam neraka!
Jangan menjadi Kristen yang takut atau segan kepada manusia, sekalipun secara tubuh terancam, karena ini sudah merupakan benih penyangkalan.
            *Lukas 12 : 4 – 5
(Seruan Tuhan kepada sahabat-sahabatNya)
Pengakuan kita tidak sepenuhnya, jika masih di sertai dengan rasa takut atau segan terhadap manusia.
            *Yohanes 15 : 12 – 16
Sahabat Allah adalah mereka yang mengasihi sesama, yakni mereka yang di pilih oleh-Nya.
            *Kidung Agung 1 : 15 dan 2 : 2
Sahabat Mempelai Pria Surgawi begitu elok merupakan bunga bakung, yakni kehidupan yang mengalami penyucian hingga bisa menyerah dan bersandar sepenuhnya kepada DIA, tidak disibukkan oleh kekhawatiran duniawi ini. – Kemudian demikian dilindungi oleh Tuhan sebagai mempelai perempuanNya, jika ia terancam – ini ibadah yang sejati.
3.      Syarat yang ketiga ialah jika kita menghargai setiap kesempatan berada di dalam Rumah Allah.
*Lukas 12 : 6 - 7
Burung pipit atau burung gereja adalah burung yang suka berada dan bersarang di dalam rumah-rumah, terutama di dalam gedung gereja; itu sebabnya burung gereja ini ada hubungannya dengan persoalan “rumah”.
Kalau Tuhan memberi rumah kepada burung-burung gereja, maka Tuhan menghargai kita lebih dari burung-burung gereja. Yang terutama dan terpenting bagi kita adalah memiliki rumah untuk beribadah, baik dalam pengertian lahiriah, terutama dalam pengertian rohani. Kehidupan yang tidak tahu beribadah, tidak ada sangkut pautnya dengan rumah Allah.
            *Mazmur 84 : 2,4,5, 11 – 13
Menghargai kesempatan untuk berada di dalam Rumah Allah adalah lebih berbahagia dari pada kesempatan-kesempatan lainnya.
Untuk apa kita berada di dalam Rumah Allah? Untuk mengadakan pengakuan, yakni melaksanakan ibadah yang berkenan kepada Tuhan.
Kita harus mengambil manfaat dari ibadah kita; jangan beribadah sia-sia. Pengajaran yang sehat adalah pengajaran yang mendorong jemaat untuk menghargai ibadah.
            1 Timotius 4 : 7b – 11
Kita harus mengubah sikap dan cara ibadah yang salah, antara lain suka dan biasa datang terlambat, suka mengantuk, kurang bergairah, selalu member komentar dan kritik, sikap acuh dalam menghadapi Firman Allah, merasa diri benar dan lebih baik dari orang lain, menolak pekerjaan penyucian Tuhan atas kehidupannya, kurang menghargai ketertiban dari Roh Elkudus, dsb-nya.
Semua ini tidak merupakan pengakuan yang benar.
            Itu sebabnya marilah kita menanggapi dan mencamkan pesan Tuhan sebagai bekal hidup dalam segala kegiatan kita terutama kegiatan ibadah dan imamat kita dalam tahun 1982 ini.

(Red: petikan khotbah kebaktian tutup-buka tahun 1981/1982 di gereja johor).

Wednesday 10 July 2013

Ciri-ciri domba:



1.      Binatang halal :
            Halal = Kehidupan yang menerima firman pengajaran
            Haram = yang menolak fiman pengajaran (Imamat 11:1-3, Ibrani 12:8-11)           

2.      Memamabiak : Merenungkan firman baik siang maupun malam (Mazmur1:3)
o   Merenungkan firman waktu siang = untuk menghadapi
                    roh pesta pora (Lukas 21:34-36, 2 Petrus 2:13, Roma 13:13)
o   Merenungkan firman waktu malam = untuk menghadapi
                    roh mabuk & tidur/malas (1Tesalonika 5:7, Ayub 24:15-17)

3.      Penurut : (Yohanes 10:1-4,16, Yesaya 53:7)

4.      Tidak membela diri : Bersandar sepenuhnya pada Gembala (1Tesalonika 5:15, Roma 12:17-19,  1Petrus 3:8-9)

5.       Mempunyai tanduk tapi menusuk badan sendiri : Suka mempersalahkan diri sendiri

6.      Saling merapat/berkumpul saat musuh datang : Suka berfellowship
o   Jika berfellowship akan turun embun (Mazmur 133:1-3)
o   Sangat berbahaya bila  menjauh (Ibrani 10:25; 3:13)

7.      Binatang korban : Ia rela berkorban nyawa (Roma 12:1-2; 15:1-3)
            Jika Ia bisa mengorbankan diriNya maka kecil bagiNya jika hanya soal  harta        (Perpuluhan,korban tatangan,hulu hasil,dsb)

12 NUBUATAN BESAR DI DALAM KITAB YEHEZKIEL