Friday 30 August 2013
Download Lagu Rohani-Kunyanyi Haleluya
Ku
b’ri shalom bagi Dia Yesus Raja semesta
Ku
b’rikan, hidupku
S’bagai
persembahan yang hidup
Yang
kudus, berkenan
Hanya
kepadaMu
Reff:
Kunyanyi
Haleluya, Haleluya
Ku
sujud menyembah
Meninggikan
namaMu
Kunyanyi
Hosana, bagi Yesus
Kunaikan
syukurku
Hanya kepadaMuDownload mp3
Download Luis Kayori-Semua Hanya Ada Dalam-Mu
Download Lagu Rohani-Aku Hendak Bersyukur (sebab kasih setia-Mu)
Verse 1
Aku hendak bersyukur
KepadaMu dengan segenap hatiku
Aku hendak bersujud ke arah baitMu yang kudus
Verse 2
KepadaMu dengan segenap hatiku
Aku hendak bersujud ke arah baitMu yang kudus
Verse 2
Aku hendak bermazmur
Karena setiaMu kepadaku
Aku selalu bernyanyi
Tentang perbuatan tanganMu yang ajaib
Karena setiaMu kepadaku
Aku selalu bernyanyi
Tentang perbuatan tanganMu yang ajaib
Chorus
Sebab kasih setiaMu Tuhan
Sebab kasih setiaMu janjiMu Tuhan
Melebihi segalanya
Dan ku bersyukur.
Sebab kasih setiaMu janjiMu Tuhan
Melebihi segalanya
Dan ku bersyukur.
Thursday 29 August 2013
Download Lagu Semesta Bernyanyi
ALAM RAYA MENYANYIKAN KEMULIAANNYA
CAKRAWALA MEMASHURKAN KARYA TANGAN-NYA
LA LA LA LA LA LA LA LA LA LA LA LAA
DENGAN FIRMAN-NYA YANG AJAIB
TERCIPTA KARYA-NYA
SIANG DAN MALAM, LANGIT DAN BUMI
SEMUA YANG ADA
BURUNG-BURUNG BERKICAUAN
MENYAMBUT SANG SURYA
BUNGA BERMEKARAN, ALAM RIANG RIA
MEMUJI NAMA-NYA
REFF :
SEMESTA BERNYANYI KARENA KASIH-NYA
TAK BERUBAH SAMPAI SELAMANYA
PUJI AGUNGKAN NAMA-NYA
HANYA TUHANLAH YANG LAYAK UNTUK DIPUJI (2X)
LA LA LA LA LA LA LA LA LA LA LA LAAA
Download here
Saturday 24 August 2013
Lirik Lagu Rohani-Takkan Sepadan
Verse 1
Andai kumiliki s'isi
dunia ini
dan kubrikan
kepadaMu
tuk membayar kembali
apa yang Kau lakukan
di calvari
saat Kau s'orang
diri
menanggung siksa
kami
Verse 2
Saat itu betapa
hinanya diriMu
hingga tak s'orang
sudi melihat kepadaMu
seharusnya siksaan
itu untukku
tapi s'karang
kuhidup
s'bab Kau t'lah
membayarnya
Verse 3
Mungkin dengan
berbuat
banyak kebaikan
kuakan
mendapatkan hormat
dan kemasyuran
namun cintaMu tak
mungkin kubeli
cinta yang membri
hidup damai kekal
abadi
Chorus
Sungguh takkan
sepadan
tak dapat di
bandingkan
dengan korban yang
telah
Engkau lakukan tiada
terbayarkan harga
yang
Kau lunaskan
darahMu
menyelamatkan
”ANGKATLAH MATAMU........”
Yesaya 53:6 mengatakan;
“Bahwa sesatlah kita sekalian seperti domba,
masing-masing kita balik kepada jalannya sendiri..........”
Domba terkenal sebagai binatang yang lemah lembut dan
penurut, tidak keras kepala dan pemberontak seperti kambing. Walaupun dimikian,
ada juga sifatnya yang kurang baik, yang seringkali membuat mereka tersesat.
Perhatikanlah seekor domba yang sedang asyik
merumput................ Dia tidak akan mengangkat kepalanya, melainkan tunduk
saja memperhatikan rumput yang ada di depan matanya.
Dia hanya akan maju atau pindah ke kiri atau ke kanan, jika rumput di
depannya sudah kurang memuaskan. Hampir tidak pernah dia mengangkat kepalanya
untuk memandang jauh ke depan dan memperhatikan arah yang ditempuh oleh
gembalanya. Yang perlu baginya hanyalah rumput hijau yang memuaskan
kebutuhannya saat itu.
Inilah sebabnya, mengapa tidak jarang terjadi domba itu
sesat dan hilang di dalam jurang atau lembah!!
Bukankah Kitab Suci menyebutkan, bahwa kita ini bagaikan
domba-domba dan Yesus adalah Gembala yang baik? .........Namun, betapa
seringnya kita tidak dapat mengikuti jejak langkahNya, karena kita begitu sibuk
dan asyik menikmati berkat-berkat rohai berupa pembukaan Firman Tuhan serta
sekaligus merasakan berkat-berkat jasmani yang dilimpahkan atas kita, sehingga
kita lupa akan tujuan akhir perjalanan hidup rohani kita.
Kita terbuai oleh makanan yang berlimpah di depan hidung kita, sehingga
kita tidak sadar, bahwa sasaran utama yang sebenarnya yaitu; Pembentukan Tubuh
Kristus yang sempurna, belum tercapai.
Gembala Agung kita menghendaki agar sesekali kita
mengangkat mata dan memandang sekeliling, melihat jauh ke depan, di mana ladang
gandum sudah menguning. Tubuh Kristus sudah harus segera terbentuk, sebab
kedatanganNya untuk menjemput Mempelai PerempuanNya sudah di ambang pintu.
“......Angkatlah matamu, pandanglah segala ladang, karena
sekarang ini sudah masak semuanya, sedia akan dituai......”
-Yahya 4;35b-.
KEMBALI
Oleh : Pdt. In Juwono
Dimana-mana pemerintahan di dunia ini ingin memperbaiki
dan menerbitkan struktur pemerintahannya bagi kesejahteraan rakyat dan
masyarakatnya. Tidak beda halnya dalam jajahan Romawi di bawah Kaisar Agustus, di
mana terjadi sensus penduduk sehingga masing-masing harus kembali ketempat
asalnya.
Demikian juga Yusuf dan Maria harus meninggalkan Nasaret
untuk kembali ke kota asalnya yakni Betlehem (artinya Rumah Roti) di negeri
Yehuda, Kalau bayi Yesus, yakni Anak Domba Allah Penebus umat manusia,
dilahirkan di sebuah kandang dan di baringkan dalam palungan (sedangkan
palungan adalah tempat makanan binatang-binatang yang di gembalakan), maka
seolah-olah Yusuf mengambil kedudukan seorang gembala. Dan jika ia adalah keturunan
Daud, maka ia telah “kembali” pada jabatan semula leluhurnya, yakni Daud yang
adalah juga seorang gembala domba-domba (1 Samuel 16:11).
Kalau
pemerintah di dunia ini memperhatikan kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran
rakyatnya, terlebih pemerinta kerajaan Surga dengan kelahiran Sang Juru Selamat
dan Pendamai antara manusia dengan Allah supaya manusia yang menjadi umatNya
karena penebusanNya, beroleh damai sejahtera, hidup dalam keadilan - kebenaran dan diberkati. Jalannya adalah
jika kita “kembali” pada
penggembalaanNya dan ini berarti:
1.
Kembali kepada Allah untuk lebih mengenalNya dan mengalami kehidupan yang dibangun serta
bertumbuh rohani ( seperti hujan awal dan hujan akhir ).
Hosea 6 : 1 – 3
Sekalipun untuk ini kita diijinkan Tuhan untuk mengalami
hajaran atau pukulan guna menyadarkan kita agar kembali kepadaNya, karena IA
mengasihi kita. Kembali kepada Allah, untuk saling kembali satu dengan lainnya
dalam hubungan nikah dan rumah tangga, juga dalam hubungan dengan sesama.
2. Perbaikan dalam hubungan kekeluargaan, di mana ayah kembali kepada anak-anaknya dan
sebaliknya. Kegenapannya terjadi pada kedatangan Tuhan yang kedua, sebelum
terjadi penghukuman yang besar dan dahsyat itu.
Malaeakhi 4:1,5-6
Jika kita ingin luput dari penghukuuman yang dahsyat,
biar kita mau mengalami perbaikan dalam hubungan kekeluargaan dimana orang tua
dengan anak-anak saling kembali dan diperdamaikan.
3. Kembali kepada
kasih Allah untuk menjadi kehidupan yang dikasihi dan dipilih oleh
Allah seperti Yakub. – Ini berarti kita harus menghargai kasihNya dalam usaha
kegiatan ibadah dan tahbisan, tidak bermegah atas kemampuan diri sendiri.
Maleakhi 1 : 1 – 6; Rum 9 : 10 – 13
Kitab Maleakhi
adalah kitab yang banyak bicara hal “kembali”,– walaupun dalam Maleakhi 1:1-6
tidak dijumpai perkataan “kembali” namun isinya adalah kembali pada kasih Allah
dan jangan di kuasqai oleh hawa nafsu seperti Esaf ( Ibrani 12 : 16 – 17).
Inilah berita Natal yang disampaikan dalam “KEBAKTIAN NATAL PERSEKUTUAN
KABAR MEMPELAI” yang telah diadakan di gedung “ GO SKATE” Surabaya Indah pada
hari senin tanggal 28 Desember 1981 yang baru lalu.
Klimaks daripada undangan Tuhan untuk “kembali” ini dinyatakan dalam
kehidupan muda remaja lari dari dan merebahkan diri di mezbah Tuhan dengan
cucuran dan linangan air mata diikuti degan tindakan berdamai dan kembali
kepada orang tua, setelah lebih dahulu kembali dan berdamai dengan Allah.
Perhatian daripadqa umat Kristen begitu besar, sehigga padat oleh para
pengunjung yang jumlahnya melebihi kapasitas tempat duduk gedung itu sendiri,
kendatipun hujan yang sangat lebat dan genangan air yang tinggi dibahagian
utara kota Surabaya. Namun semuanya ini seijin Tuhan, karena IA sangat
memperhatikan dan mengasihi umatNya, khususnya yang berdiam di kota Surabaya.
KOLOSE NO: 21
3.)
Perkataan kita digarami oleh Roh Elkudus supaya selalu siap memberi jawaban dan
ada kesanggupan menghadapi suara-suara yang menantang dan Firman Tuhan akan
memberi kekuatan.
Sifat-sifat
garam :
-
Memberi rasa lezat
atau enak.
-
Mempunyai daya
tahan menghadapi segala kebusukan.
Dalam pemberitaan-pemberitaannya, hamba-hamba Tuhan perlu
digarami oleh Roh Elkudus supaya:
-
Firman Tuhan yang
dibawakan dapat dirasakan enak.
-
Selain itu di
dalamnya mengandung kuasa untuk menaklukan dosa-dosa.
Firman
Tuhan sudah banyak kita terima sekarang tergantung kita melaksanakannya didalam
penyembahan kita.
Firman Tuhan yang akan menyempurnakan doa kita, dan akan
mengangkat kehidupan kita. Kalau anak-anak Tuhan tahu menyembah, masakan Tuhan
akan mengabaikan setiap anak Tuhan yang
tidak bimbang dalam melaksanakan Firman Tuhan dan hidup dalam penyembahan.
Jadi hasil dari doa itu sangat besar sekali bagi
kehidupan kristen pada jaman yang sudah akhir ini.
Rasul Paul memberi contoh satu kehidupan yang bertekun di
dalam doa yaitu Epafras.
Kolosa
4:12-13 : Salam dari Epafras . . . . . . . hamba Kristus Yesus , yang selalu
bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai
orang-orang yang dewasa dan berkeyakinan penuh dengan segala hal yang
dikehendaki Allah . . . . . . . . ia sangat bersusah payah untuk kamu . . . . .
. .
Tuntutan Tuhan untuk bertekun, bukan suatu permintaan
untuk tidak dilaksanakan. Ketekunan harus ada kenyataannya.
Seseorang yang
berdoa dengan tekun, itu akan membawakan sidang berdiri kuat, teguh dan dewasa
juga supaya terjadi persekutuan, hingga tidak ada perceraian.
Ada dua
utusan pribadi yang dititipi surat untuk Sidang Kolose sebab Rasul Paul tidak
dapat pergi sendiri.
Ia terbelenggu di penjara di Rum. Terbelenggu oleh sebab
Firman yang diberitakannya. Dua orang itu sebagai wakil pribadi Rasul Paul
supaya supaya hubungan Rasul Paul dan jemaat Kolose tidak terpisah, tetapi ada
perhubungan dan ada persatuan yang dikerjakan oleh Firman dan doa.
KOLOSE 4 : 7-9 : .
. . . . . . . .oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih hamba yang setia dan
kawan pelayanan dalam Tuhan. Ia kusuruh kepadamu dengan maksud supaya ia
menghibur hatimu.
Ia kusuruh bersama-sama dengan Onesimus, saudara kita
yang setia dan yang kekasih, seorang dari antaramu, mereka akan memberitahukan
kepadamu segala sesuatu yang terjadi disini.
1.
TIKHIKUS :
Pribadi yang sering dikirim oleh Rasul Paul. Misalnya kejemaat Timotius,
Epesus, dan Kolose. Ia diutus, selain untuk menyampaikan berita dan keadaan
Rasul Paul juga untuk melihat dan mengetahui keadaan atau persoalan di
jemaat-jemaat itu.
2.
ONESIMUS :
Ia diutus untuk
menyertai Tikhikus dalam menyatakan keadaan Rasul Paul. Onesimus asalnya adalah
seorang hamba yang lari dari tuannya bernama Pilemon. Kemudian datang ke Rasul
Paul dan Onesimus menjadi baik. Rasul Paul menerima bahkan kemudian diutus
untuk mewakili Rasul Paul. Onesimus bukan sebagai hamba lagi, tetapi sebagai
kawan dan saudara di dalam Kristus.
Jadi Rasul Paul berusaha keras dalam mewujudkan satu
persekutuan.
Dengan tidak mempersoalkan jarak yang jauh. Bila ia tidak
dapat datang sendiri ia tidak segan-segan mengutus orang yang dikatakan sebagai
pribadinya sendiri. Surat penyembahan Kolose diakhiri dengan salam dari Rasul
Paul juga dari teman Rasul Paul.
Kolose 4 : 10 – 18
: Salam kepada mu dari Aristarkhus . . . . . . . . dari Markus . . . . . . .
dari Yesus yang dinamai Yutus . . . . . . . . . . . . . . . Salam dari Epafras
. . . . . . . dari tabib Lukas dan dari
Demas . . . . . Salam dari padaku Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku
sendiri . .
S a l a m berarti suatu persekutuan. Salam disini berbeda
dengan salam-salam biasa yang sekedar tradisi atau penghormatan. Salam disini
dinyatakan oleh seorang yang tahu berdoa dan orang-orang rohani yang ada
pengurus dalam hidupnya seperti :
-
A r i s t a r k h u
s , kehidupanya ditandai dengan kematian di dalam penjara bersama-sama Rasul
Paul karena Firman.
-
M a r k u s, adalah
penulis Injil Markus yang kenal pribadi Yesus sebagai hamba.
-
Y e s u s Y u s t u s yang bersedia menjadi penghibur.
-
L u k a s seorang dokter. Penulis dari Injil Lukas yang
menyatakan pribadi Yesus sebagai manusia.
Kalau kita memberikan salam pada seseorang yang tidak
setuju pada pengajaran Firman Tuhan berarti kita bersekutu dengan dosa.
II YAHYA 10, 11 : Jikalau seorang datang kepadamu dan
ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan
janganlah memberi salam kepadanyag sebab barag siapa memberi salam kepadanya,
ia dapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.
Kalau ada salam hangat berarti bersedia bersekutu di
dalam Kristus, salam yang dari hati yang diurapi oleh Tuhan di dalam rangka
pembentukan tubuh Kristus yang satu.
Surat Rasul Paul ini ditujukan pada sidang-sidang di
Laodikia, Hierapolis, Kolose dan kota-kota di Asia kecil lainnya. Usaha Rasul
Paul dalam menyatukan sidang-sidang jemaat dalam
-
P e r s e k u t u a
n R O H
-
P e r s e k u t u a
n P e n g a j a r a n d a n
-
P e r s e k u t u a
n s e m b a h y a n g.
KOLOSE 4 : 8
: Salam dari padaku Paulus :
Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Ingatlah akan belengguku.
Kasih karunia menyertai kami.
Amin.
Amin adalah penutup surat penyembahan yang ditulis oleh
Rasul Paul. Artinya setiap doa harus diakhiri kata A m i n
yang menunjuk sikap seorang beriman, yang mempercayai hasil doanya. Juga
menunjuk pada satu kehidupan yang tetap berdiri atas perjanjian-perjanjian
Tuhan dalam menuju kepada kesempurnaan.
P E N U T U P
KOLOSE adalah surat penyembahan yang berjumlah empat (4)
fatsal terbagi atas :
-
KOLOSE fatsal
1&2 : terkena Medzbah dupa.
-
KOLOSE 3:1-10 :
Terkena Tirai
-
KOLOSE 3:11 sampai
dengan fatsal 4 : terkena Peti Perjanjian.
-
Di Medzbah Dupa ada
dupa yang dibakar yang berbau harum. Artinya suatu persembahan yang berkenan
kepada Tuhan.
-
Tirai menunjukkan
perobekan daging. Daging ini yang menimbulkan banyak alasan dan merintangi
untuk menyembah. Kalau kita mau bertekun dalam penyembahan, Tuhan akan menolong
kita merobek hawa napsu daging.
Jadi persekutuan dengan Tuhan di pererat kalau kita mau
merobek hawa napsu daging kita.
Pekerjaan ini tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Tapi
Yesus telah mengerjakannya di kayu salib, sehingga tirai di Yerusalem tercarik
menjadi dua. Hingga kita terbuka jalan untuk menembusi tirai.
IBRANI 10 : 19-22 :
. . . . . . kita sekarang penuh keberanian masuk kedalam tempat kudus, karena
Ia telah membuka jalan bagi kita melalui tabir yaitu diriNya sendiri . . .
Karena itu marilah kita menghadap Allah
dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh . . .
PETI PERJANJIAN – persekutuan antara peti dan tutupnya.
Inilah klimaks penyembahan umat Tuhan dalam bentuk
persekutuan antara peti yaitu Sidang Tuhan atau Mempelai perempuan dengan Tutup
Peti yaitu Kristus Mempelai laki-laki . Penyambahan akan membawa kita pada
kenikmatan hubungan nikah rohani antara Mempelai Laki-laki dan Mempelai
Perempuan melewati proses-proses yaitu hidup berkenan pada Tuhan dengan
penyembahan kita melalui proses perobekan daging, baru masuk persekutuan
menjadi satu tubuh dengan Tuhan.
EPESUS 5 : 31 – 32
: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang
aku maksudkan adalah hubungan Kristus dengan Jemaat.
Karuni rahasia
Allah yang besar bagi umat Kristen pada jaman akhir yaitu kalau dunia ini nanti
goncang oleh hukuman-hukuman Allah. Tetapi Gereja Tuhan yaitu Sidang Mempelai
akan memasuki hubungan nikah dengan Mempelai Laki-laki (WAHYU 8:1) . Di
tengah-tengah asap penyembahan orang-orang suci.
(Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)