Saturday 24 August 2013

KOLOSE NO: 21



3.) Perkataan kita digarami oleh Roh Elkudus supaya selalu siap memberi jawaban dan ada kesanggupan menghadapi suara-suara yang menantang dan Firman Tuhan akan memberi kekuatan.

Sifat-sifat garam :
-     Memberi rasa lezat atau enak.
-     Mempunyai daya tahan menghadapi segala kebusukan.
Dalam pemberitaan-pemberitaannya, hamba-hamba Tuhan perlu digarami oleh Roh Elkudus supaya:
-     Firman Tuhan yang dibawakan dapat dirasakan enak.
-     Selain itu di dalamnya mengandung kuasa untuk menaklukan dosa-dosa.
          Firman Tuhan sudah banyak kita terima sekarang tergantung kita melaksanakannya didalam penyembahan kita.
Firman Tuhan yang akan menyempurnakan doa kita, dan akan mengangkat kehidupan kita. Kalau anak-anak Tuhan tahu menyembah, masakan Tuhan akan mengabaikan setiap anak  Tuhan yang tidak bimbang dalam melaksanakan Firman Tuhan dan hidup dalam penyembahan.
Jadi hasil dari doa itu sangat besar sekali bagi kehidupan kristen pada jaman yang sudah akhir ini.
Rasul Paul memberi contoh satu kehidupan yang bertekun di dalam doa yaitu Epafras.
Kolosa 4:12-13 : Salam dari Epafras . . . . . . . hamba Kristus Yesus , yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah . . . . . . . . ia sangat bersusah payah untuk kamu . . . . . . .
Tuntutan Tuhan untuk bertekun, bukan suatu permintaan untuk tidak dilaksanakan. Ketekunan harus ada kenyataannya.
  Seseorang yang berdoa dengan tekun, itu akan membawakan sidang berdiri kuat, teguh dan dewasa juga supaya terjadi persekutuan, hingga tidak ada perceraian.
         Ada dua utusan pribadi yang dititipi surat untuk Sidang Kolose sebab Rasul Paul tidak dapat pergi sendiri.
Ia terbelenggu di penjara di Rum. Terbelenggu oleh sebab Firman yang diberitakannya. Dua orang itu sebagai wakil pribadi Rasul Paul supaya supaya hubungan Rasul Paul dan jemaat Kolose tidak terpisah, tetapi ada perhubungan dan ada persatuan yang dikerjakan oleh Firman dan doa.
KOLOSE 4 : 7-9 : . . . . . . . . .oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih hamba yang setia dan kawan pelayanan dalam Tuhan. Ia kusuruh kepadamu dengan maksud supaya ia menghibur hatimu.
Ia kusuruh bersama-sama dengan Onesimus, saudara kita yang setia dan yang kekasih, seorang dari antaramu, mereka akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang terjadi disini.
1.      TIKHIKUS :
Pribadi yang sering dikirim oleh Rasul Paul. Misalnya kejemaat Timotius, Epesus, dan Kolose. Ia diutus, selain untuk menyampaikan berita dan keadaan Rasul Paul juga untuk melihat dan mengetahui keadaan atau persoalan di jemaat-jemaat itu.
2.        ONESIMUS :
  Ia diutus untuk menyertai Tikhikus dalam menyatakan keadaan Rasul Paul. Onesimus asalnya adalah seorang hamba yang lari dari tuannya bernama Pilemon. Kemudian datang ke Rasul Paul dan Onesimus menjadi baik. Rasul Paul menerima bahkan kemudian diutus untuk mewakili Rasul Paul. Onesimus bukan sebagai hamba lagi, tetapi sebagai kawan dan saudara di dalam Kristus.
Jadi Rasul Paul berusaha keras dalam mewujudkan satu persekutuan.
Dengan tidak mempersoalkan jarak yang jauh. Bila ia tidak dapat datang sendiri ia tidak segan-segan mengutus orang yang dikatakan sebagai pribadinya sendiri. Surat penyembahan Kolose diakhiri dengan salam dari Rasul Paul juga dari teman Rasul Paul.
Kolose 4 : 10 – 18 : Salam kepada mu dari Aristarkhus . . . . . . . . dari Markus . . . . . . . dari Yesus yang dinamai Yutus . . . . . . . . . . . . . . . Salam dari Epafras . . . . . . .  dari tabib Lukas dan dari Demas . . . . . Salam dari padaku Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri . .
S a l a m berarti suatu persekutuan. Salam disini berbeda dengan salam-salam biasa yang sekedar tradisi atau penghormatan. Salam disini dinyatakan oleh seorang yang tahu berdoa dan orang-orang rohani yang ada pengurus dalam hidupnya seperti :
-          A r i s t a r k h u s , kehidupanya ditandai dengan kematian di dalam penjara bersama-sama Rasul Paul karena Firman.
-          M a r k u s, adalah penulis Injil Markus yang kenal pribadi Yesus sebagai hamba.
-          Y e s u s   Y u s t u s yang bersedia menjadi penghibur.
-          L u k a s  seorang dokter. Penulis dari Injil Lukas yang menyatakan pribadi Yesus sebagai manusia.
Kalau kita memberikan salam pada seseorang yang tidak setuju pada pengajaran Firman Tuhan berarti kita bersekutu dengan dosa.
II YAHYA  10, 11 : Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanyag sebab barag siapa memberi salam kepadanya, ia dapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.
Kalau ada salam hangat berarti bersedia bersekutu di dalam Kristus, salam yang dari hati yang diurapi oleh Tuhan di dalam rangka pembentukan tubuh Kristus yang satu.
Surat Rasul Paul ini ditujukan pada sidang-sidang di Laodikia, Hierapolis, Kolose dan kota-kota di Asia kecil lainnya. Usaha Rasul Paul dalam menyatukan sidang-sidang jemaat dalam
-          P e r s e k u t u a n   R O H
-          P e r s e k u t u a n   P e n g a j a r a n   d a n
-          P e r s e k u t u a n   s e m b a h y a n g.
KOLOSE  4 : 8  :  Salam dari padaku Paulus  :  Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Ingatlah akan belengguku. Kasih karunia menyertai kami.
     Amin.
Amin adalah penutup surat penyembahan yang ditulis oleh Rasul Paul. Artinya setiap doa harus diakhiri kata   A m i n  yang menunjuk sikap seorang beriman, yang mempercayai hasil doanya. Juga menunjuk pada satu kehidupan yang tetap berdiri atas perjanjian-perjanjian Tuhan dalam menuju kepada kesempurnaan.
P E N U T U P
KOLOSE adalah surat penyembahan yang berjumlah empat (4) fatsal terbagi atas :
-          KOLOSE fatsal 1&2 : terkena Medzbah dupa.
-          KOLOSE 3:1-10 : Terkena Tirai
-          KOLOSE 3:11 sampai dengan fatsal 4 : terkena Peti Perjanjian.
-          Di Medzbah Dupa ada dupa yang dibakar yang berbau harum. Artinya suatu persembahan yang berkenan kepada Tuhan.
-          Tirai menunjukkan perobekan daging. Daging ini yang menimbulkan banyak alasan dan merintangi untuk menyembah. Kalau kita mau bertekun dalam penyembahan, Tuhan akan menolong kita merobek hawa napsu daging.
Jadi persekutuan dengan Tuhan di pererat kalau kita mau merobek hawa napsu daging kita.
Pekerjaan ini tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Tapi Yesus telah mengerjakannya di kayu salib, sehingga tirai di Yerusalem tercarik menjadi dua. Hingga kita terbuka jalan untuk menembusi tirai.
IBRANI 10 : 19-22 : . . . . . . kita sekarang penuh keberanian masuk kedalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan bagi kita melalui tabir yaitu diriNya sendiri . . .
       Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh . . .
PETI PERJANJIAN – persekutuan antara peti dan tutupnya.
Inilah klimaks penyembahan umat Tuhan dalam bentuk persekutuan antara peti yaitu Sidang Tuhan atau Mempelai perempuan dengan Tutup Peti yaitu Kristus Mempelai laki-laki . Penyambahan akan membawa kita pada kenikmatan hubungan nikah rohani antara Mempelai Laki-laki dan Mempelai Perempuan melewati proses-proses yaitu hidup berkenan pada Tuhan dengan penyembahan kita melalui proses perobekan daging, baru masuk persekutuan menjadi satu tubuh dengan Tuhan.
EPESUS 5 : 31 – 32 : Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan adalah hubungan Kristus dengan Jemaat.
     Karuni rahasia Allah yang besar bagi umat Kristen pada jaman akhir yaitu kalau dunia ini nanti goncang oleh hukuman-hukuman Allah. Tetapi Gereja Tuhan yaitu Sidang Mempelai akan memasuki hubungan nikah dengan Mempelai Laki-laki (WAHYU 8:1) . Di tengah-tengah asap penyembahan orang-orang suci.
(Bersambung)

No comments:

Post a Comment