3.)
Perkataan kita digarami oleh Roh Elkudus supaya selalu siap memberi jawaban dan
ada kesanggupan menghadapi suara-suara yang menantang dan Firman Tuhan akan
memberi kekuatan.
Sifat-sifat
garam :
-
Memberi rasa lezat
atau enak.
-
Mempunyai daya
tahan menghadapi segala kebusukan.
Dalam pemberitaan-pemberitaannya, hamba-hamba Tuhan perlu
digarami oleh Roh Elkudus supaya:
-
Firman Tuhan yang
dibawakan dapat dirasakan enak.
-
Selain itu di
dalamnya mengandung kuasa untuk menaklukan dosa-dosa.
Firman
Tuhan sudah banyak kita terima sekarang tergantung kita melaksanakannya didalam
penyembahan kita.
Firman Tuhan yang akan menyempurnakan doa kita, dan akan
mengangkat kehidupan kita. Kalau anak-anak Tuhan tahu menyembah, masakan Tuhan
akan mengabaikan setiap anak Tuhan yang
tidak bimbang dalam melaksanakan Firman Tuhan dan hidup dalam penyembahan.
Jadi hasil dari doa itu sangat besar sekali bagi
kehidupan kristen pada jaman yang sudah akhir ini.
Rasul Paul memberi contoh satu kehidupan yang bertekun di
dalam doa yaitu Epafras.
Kolosa
4:12-13 : Salam dari Epafras . . . . . . . hamba Kristus Yesus , yang selalu
bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai
orang-orang yang dewasa dan berkeyakinan penuh dengan segala hal yang
dikehendaki Allah . . . . . . . . ia sangat bersusah payah untuk kamu . . . . .
. .
Tuntutan Tuhan untuk bertekun, bukan suatu permintaan
untuk tidak dilaksanakan. Ketekunan harus ada kenyataannya.
Seseorang yang
berdoa dengan tekun, itu akan membawakan sidang berdiri kuat, teguh dan dewasa
juga supaya terjadi persekutuan, hingga tidak ada perceraian.
Ada dua
utusan pribadi yang dititipi surat untuk Sidang Kolose sebab Rasul Paul tidak
dapat pergi sendiri.
Ia terbelenggu di penjara di Rum. Terbelenggu oleh sebab
Firman yang diberitakannya. Dua orang itu sebagai wakil pribadi Rasul Paul
supaya supaya hubungan Rasul Paul dan jemaat Kolose tidak terpisah, tetapi ada
perhubungan dan ada persatuan yang dikerjakan oleh Firman dan doa.
KOLOSE 4 : 7-9 : .
. . . . . . . .oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih hamba yang setia dan
kawan pelayanan dalam Tuhan. Ia kusuruh kepadamu dengan maksud supaya ia
menghibur hatimu.
Ia kusuruh bersama-sama dengan Onesimus, saudara kita
yang setia dan yang kekasih, seorang dari antaramu, mereka akan memberitahukan
kepadamu segala sesuatu yang terjadi disini.
1.
TIKHIKUS :
Pribadi yang sering dikirim oleh Rasul Paul. Misalnya kejemaat Timotius,
Epesus, dan Kolose. Ia diutus, selain untuk menyampaikan berita dan keadaan
Rasul Paul juga untuk melihat dan mengetahui keadaan atau persoalan di
jemaat-jemaat itu.
2.
ONESIMUS :
Ia diutus untuk
menyertai Tikhikus dalam menyatakan keadaan Rasul Paul. Onesimus asalnya adalah
seorang hamba yang lari dari tuannya bernama Pilemon. Kemudian datang ke Rasul
Paul dan Onesimus menjadi baik. Rasul Paul menerima bahkan kemudian diutus
untuk mewakili Rasul Paul. Onesimus bukan sebagai hamba lagi, tetapi sebagai
kawan dan saudara di dalam Kristus.
Jadi Rasul Paul berusaha keras dalam mewujudkan satu
persekutuan.
Dengan tidak mempersoalkan jarak yang jauh. Bila ia tidak
dapat datang sendiri ia tidak segan-segan mengutus orang yang dikatakan sebagai
pribadinya sendiri. Surat penyembahan Kolose diakhiri dengan salam dari Rasul
Paul juga dari teman Rasul Paul.
Kolose 4 : 10 – 18
: Salam kepada mu dari Aristarkhus . . . . . . . . dari Markus . . . . . . .
dari Yesus yang dinamai Yutus . . . . . . . . . . . . . . . Salam dari Epafras
. . . . . . . dari tabib Lukas dan dari
Demas . . . . . Salam dari padaku Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku
sendiri . .
S a l a m berarti suatu persekutuan. Salam disini berbeda
dengan salam-salam biasa yang sekedar tradisi atau penghormatan. Salam disini
dinyatakan oleh seorang yang tahu berdoa dan orang-orang rohani yang ada
pengurus dalam hidupnya seperti :
-
A r i s t a r k h u
s , kehidupanya ditandai dengan kematian di dalam penjara bersama-sama Rasul
Paul karena Firman.
-
M a r k u s, adalah
penulis Injil Markus yang kenal pribadi Yesus sebagai hamba.
-
Y e s u s Y u s t u s yang bersedia menjadi penghibur.
-
L u k a s seorang dokter. Penulis dari Injil Lukas yang
menyatakan pribadi Yesus sebagai manusia.
Kalau kita memberikan salam pada seseorang yang tidak
setuju pada pengajaran Firman Tuhan berarti kita bersekutu dengan dosa.
II YAHYA 10, 11 : Jikalau seorang datang kepadamu dan
ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan
janganlah memberi salam kepadanyag sebab barag siapa memberi salam kepadanya,
ia dapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.
Kalau ada salam hangat berarti bersedia bersekutu di
dalam Kristus, salam yang dari hati yang diurapi oleh Tuhan di dalam rangka
pembentukan tubuh Kristus yang satu.
Surat Rasul Paul ini ditujukan pada sidang-sidang di
Laodikia, Hierapolis, Kolose dan kota-kota di Asia kecil lainnya. Usaha Rasul
Paul dalam menyatukan sidang-sidang jemaat dalam
-
P e r s e k u t u a
n R O H
-
P e r s e k u t u a
n P e n g a j a r a n d a n
-
P e r s e k u t u a
n s e m b a h y a n g.
KOLOSE 4 : 8
: Salam dari padaku Paulus :
Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Ingatlah akan belengguku.
Kasih karunia menyertai kami.
Amin.
Amin adalah penutup surat penyembahan yang ditulis oleh
Rasul Paul. Artinya setiap doa harus diakhiri kata A m i n
yang menunjuk sikap seorang beriman, yang mempercayai hasil doanya. Juga
menunjuk pada satu kehidupan yang tetap berdiri atas perjanjian-perjanjian
Tuhan dalam menuju kepada kesempurnaan.
P E N U T U P
KOLOSE adalah surat penyembahan yang berjumlah empat (4)
fatsal terbagi atas :
-
KOLOSE fatsal
1&2 : terkena Medzbah dupa.
-
KOLOSE 3:1-10 :
Terkena Tirai
-
KOLOSE 3:11 sampai
dengan fatsal 4 : terkena Peti Perjanjian.
-
Di Medzbah Dupa ada
dupa yang dibakar yang berbau harum. Artinya suatu persembahan yang berkenan
kepada Tuhan.
-
Tirai menunjukkan
perobekan daging. Daging ini yang menimbulkan banyak alasan dan merintangi
untuk menyembah. Kalau kita mau bertekun dalam penyembahan, Tuhan akan menolong
kita merobek hawa napsu daging.
Jadi persekutuan dengan Tuhan di pererat kalau kita mau
merobek hawa napsu daging kita.
Pekerjaan ini tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Tapi
Yesus telah mengerjakannya di kayu salib, sehingga tirai di Yerusalem tercarik
menjadi dua. Hingga kita terbuka jalan untuk menembusi tirai.
IBRANI 10 : 19-22 :
. . . . . . kita sekarang penuh keberanian masuk kedalam tempat kudus, karena
Ia telah membuka jalan bagi kita melalui tabir yaitu diriNya sendiri . . .
Karena itu marilah kita menghadap Allah
dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh . . .
PETI PERJANJIAN – persekutuan antara peti dan tutupnya.
Inilah klimaks penyembahan umat Tuhan dalam bentuk
persekutuan antara peti yaitu Sidang Tuhan atau Mempelai perempuan dengan Tutup
Peti yaitu Kristus Mempelai laki-laki . Penyambahan akan membawa kita pada
kenikmatan hubungan nikah rohani antara Mempelai Laki-laki dan Mempelai
Perempuan melewati proses-proses yaitu hidup berkenan pada Tuhan dengan
penyembahan kita melalui proses perobekan daging, baru masuk persekutuan
menjadi satu tubuh dengan Tuhan.
EPESUS 5 : 31 – 32
: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang
aku maksudkan adalah hubungan Kristus dengan Jemaat.
Karuni rahasia
Allah yang besar bagi umat Kristen pada jaman akhir yaitu kalau dunia ini nanti
goncang oleh hukuman-hukuman Allah. Tetapi Gereja Tuhan yaitu Sidang Mempelai
akan memasuki hubungan nikah dengan Mempelai Laki-laki (WAHYU 8:1) . Di
tengah-tengah asap penyembahan orang-orang suci.
(Bersambung)
No comments:
Post a Comment